Ngopi Bisa Bikin Awet Muda
Menikmati secangkir kopi kini menjadi tren di kalangan masyarakat urban. Bahkan, tak sedikit anak-anak muda yang menjadikan kopi sebagai gaya hidup. Ini tampak dari ramainya gerai-gerai kopi yang belakangan menjamur di mana-mana. Namun jangan buru-buru menganggap kopi hanya sebagai gaya hidup. Pasalnya, penelitian baru-baru ini mengungkap manfaat mengonsumsi kopi yang terbukti dapat mencegah penuaan. Studi yang dilakukan tim Stanford University ini menemukan bahwa kafein yang terkandung dalam kopi dapat melindungi tubuh dari peradangan yang terkait dengan usia.
"Kami menemukan bahwa kafein dapat mencegah berbagai penyakit, antara lain penyakit jantung, kanker, kepikunan hingga depresi," ujar ilmuwan seperti dilansir laman Menshealth.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti menganalisis sampel darah orang berusia 20-an dan mereka yang berusia diatas 60 tahun. Pada masing-masing kelompok umur, peneliti membagi keduanya dengan kategori penyuka kopi dan kelompok yang tidak mengonsumsi kopi. Peneliti menemukan bahwa peserta yang jarang mengonsumsi kopi memiliki aktivitas lebih tinggi dari gen yang terkait dengan produksi protein inflamasi tertentu, disebut IL-1-beta. Tingginya konsentrasi protein inflamasi ini, menurut peneliti, meningkatkan risiko berbagai penyakit karena peradangan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker hingga diabetes. Sedangkan pada kelompok yang rutin mengonsumsi kopi, konsentrasi protein IL-1-beta cenderung rendah sehingga melindungi mereka dari risiko berbagai penyakit.
"Kami menemukan bahwa kafein mencegah produksi protein inflamasi IL-1-beta yang menghasilkan efek inflamasi atau peradangan dalam tubuh mereka," tambah dia.
Meski demikian, peneliti mengatakan bahwa ada batas-batas konsumsi kopi yang memberikan manfaat, yakni maksimal lima cangkir per hari.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti menganalisis sampel darah orang berusia 20-an dan mereka yang berusia diatas 60 tahun. Pada masing-masing kelompok umur, peneliti membagi keduanya dengan kategori penyuka kopi dan kelompok yang tidak mengonsumsi kopi. Peneliti menemukan bahwa peserta yang jarang mengonsumsi kopi memiliki aktivitas lebih tinggi dari gen yang terkait dengan produksi protein inflamasi tertentu, disebut IL-1-beta. Tingginya konsentrasi protein inflamasi ini, menurut peneliti, meningkatkan risiko berbagai penyakit karena peradangan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker hingga diabetes. Sedangkan pada kelompok yang rutin mengonsumsi kopi, konsentrasi protein IL-1-beta cenderung rendah sehingga melindungi mereka dari risiko berbagai penyakit.
"Kami menemukan bahwa kafein mencegah produksi protein inflamasi IL-1-beta yang menghasilkan efek inflamasi atau peradangan dalam tubuh mereka," tambah dia.
Meski demikian, peneliti mengatakan bahwa ada batas-batas konsumsi kopi yang memberikan manfaat, yakni maksimal lima cangkir per hari.
Sumber: suara.com dan tempo.co
Post a Comment