Header Ads

DILEMA ANTARA KONSERVASI ATAU KEMUDAHAN DALAM BERAKTIFITAS

Budaya jalan kaki di kampus yang di canangkan UNNES sebagai sarana bentuk cinta lingkungan yaitu dengan tidak mendambah polusi udara di sekitaran kampus memanglah sebuah rencana dan gagasan yang baik. Pihak UNNES berharap, mahasiswa manjadi kader-kader konservasi yang tidak hanya berbicara tentang konservasi namun juga melakukan aksi nyata tentang perilaku berkonservasi salah satunya yaitu dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor di kampus. 
 
 
Dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor di kampus maka mahasiswa mengurangi resiko bertambah buruknya kualitas udara di kawasan kampus karena polusi yang di akibatkan oleh kendaraan bermotor. Pada kenyataannya kini mahasiswa lebih memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor di kawasan kampus dengan alasan akan lebih memudahkan dalam beraktifitas sehari hari. Ketika mahasiswa membawa kendaraan sediri di area kampus maka ketika sewaktu waktu akan berpindah tempat akan lebih mudah dan cepat, berbeda ketika mahasiswa harus berjalan kaki di area kampus yang cukup luas itu, terutama di jam-jam yang mana dalam sehari itu harus berpindah pindah gedung bahkan berpindah ke gedung fakultas lain dengan waktuyang sangat singkat, maka mereka akan kelelahan dan bahkan mungkin akan kekurangan waktu untuk berpindah tempat. Mahasiswa beranggapan dengan berjalan kaki di sekitaran kampus mahasiswa merasa aktifitasnya kurang bebas, mobitas mereka dari satu tempat ke tempat yang lain susah untuk dilakukan, belum lagi ketika siang hari yang panas terik, menjadi alasan yang sangat mendasar untuk para mahasiswa lebih memilih menggunkan kendaraan bermotor di area kampus. 
Adanya kendaraan umum seperti bus kampus untuk memudahkan mobilitas para mahasiwa pada kenyataannya tidak banyak membatu, bus kampus yang ada tidak sesuai dengan harapan mahasiswa, baik kinerja maupun jalur trek dari bus tersebut. Adanya bus kampus bagaikan tidak ada dan tidak banyak memberi pengaruh pada aktifitas para mahasiwa. Pilihan untuk konservasi atau kemudahan dalam beraktifitas memanglah merupakan piihan yang sangat sulituntuk ditentukan. Di satu sisi kita sebagai manusia ingin agar bumi terus terjaga tetap lestari maka kita harus melakukan tindakan konservasi yang salah satunya mengurangi polusi udara. Tapi di lain sisi kemudahan dalam beraktifitas juga sangat penting, ketika kenyamanan dalam beraktifitas terganggu maka akan membuat semangat akan berkurang. Jadi pilihan untuk berkonservasi atau untuk kenyamanan dalam beraktifitas itu ditentukan oleh masing-masing individunya. Masing-masing individu memiliki hak untuk mendapatkan kenyamanan beraktifitas dan juga memiliki kewajiban untuk melakukan kegiatan-kegiatan konservasi guna menjaga bumi tercinta ini.

Kontributor:
Rian Rizaldi (3211414006), Bagus Setiadji (3211414001), Annisa Islammei Rahayu (3211414004), Heni Kristinawati (3211414051), Putri Utami (3211414009)