Header Ads

Memaksimalkan Ruang Antara Lantai dan Langit-langit : Tata Elemen Ruang Terbatas

Ketika segalanya terasa sempit ke samping kanan-kiri, maka solusinya adalah ke atas-bawah. Sebenarnya hal itu sebuah solusi yang jika dilakukan maka akan terselesaikan permasalahan ruang sempit. Kita merasa sempit jika secara psikologi kita terhimpit oleh sesuatu yang menekan. Dan biasanya sesuatu yang menekan berasal dari atas sebuah ruang, tak lain adalah plafon. Seakan jawabannya adalah bagaimana kita mengolah plafon dan area atas ruang agar nampak lega.



Langkah untuk memaksimalkan ruang antara lantai dan plafon adalah membuat jarak terjauh muka lantai dan muka plafon. Semakin jauh jaraknya, maka semakin besar pula ruang yang terbentuk. Maksimalisasi ini akan memberikan ruang untuk penataan furnitur ke arah vertikal. Berikut ini adalah tata plafon berdasarkan hierarki ketinggian dari terendah hingga tertinggi:



Hierarki terendah adalah plafon dengan model bagian tengah menjorok ke bawah. Model ini memperkecil jarak antara plafon dan lantai yang berdampak pada semakin sempitnya ruang.

Sedangkan hierarki tertinggi adalah void pada ruang, dimana jarak lantai dan plafon semakin besar yang berdampak ruang menjadi luas.
 
Memaksimalkan ruang antara lantai dan langit-langit (plafon):
  • Jarak minimal pemasangan plafon adalah 2,75 m di atas permukaan lantai, terutama pada plafon rata
  • Berikan sentuhan luas dengan model cerukan ke atas, seperti pada interior bus
  • Maksimalkan ruang dengan sistem plafon menempel pada usuk, sehingga plafon akan mempunyai posisi miring sesuai bentuk atap
  • Minimalkan ornamen pada plafon atau gunakan plafon polos untuk memperluas visual