Header Ads

Luas Ruang Terbatas

Pada prinsipnya, setiap ruang dapat mendukung aktivitas yang ada di dalamnya jika penataannya memperhatikan daya dukung kapasitas ruang. Dengan penataan yang tepat, permasalahan luas ruang yang terbatas dapat diminimalisir dan tetap dapat digunakan dengan nyaman. Permasalahan luas ruang pada umumnya berkait dengan paradigma pengkotak-kotakan ruang dengan batasan masif dan tertutup. Faktor budaya juga berpengaruh pada sifat menutupi ruang-ruang tertentu yang dianggap lebih privat.

Perkembangan budaya dan sikap hidup simpel pada kehidupan modern telah menggeser budaya tertutup tersebut. Penghuni lebih berpikir praktis dan fungsional dalam rangka mengatasi keterbatasan ruang yang ada. Batas ruang tidak harus tertutup dan bahkan hanya berupa pembedaan warna antar lantai, split lantai (beda ketinggian), partisi imajiner (batas yang transparan) dan pola layout furnitur di dalamnya.


 
Keterbatasan luas ruang juga dapat diselesaikan dengan penyatuan fungsi dalam satu ruang, dengan cara menggunakannya bergantian atau bersama-sama sekaligus. Mulai saat ini, sebaiknya mengubah paradigma tentang pengkotakan ruang dan mulailah menata ruang dengan konsep “mix use room”, di mana setiap ruang memiliki lebih dari satu fungsi.

Kita dapat menggabungkan ruang-ruang yang memiliki karakter yang sama seperti:
· Ruang tamu + ruang keluarga
· Ruang keluarga + ruang makan
· Ruang keluarga + ruang kerja
· Ruang makan + dapur
· Ruang cuci + kamar mandi 
 
Penggunaan batas ruang yang dapat bergerak (movable partition) dengan fleksibel sesuai kebutuhan juga dapat dipertimbangkan. Untuk batas ruang yang tetap, sebaiknya memberikan batasan maksimal ketinggian. Paling tidak, ada koneksi visual antara ruang satu dengan yang lain meski secara fisik terbatasi oleh furnitur atau elemen lain.
 
Sumber gambar : ragam