Header Ads

TEMPAT SAMPAH MINIM UNTUK UNIVERSITAS KONSERVASI

Universitas Negeri Semarang dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat memiliki konsep yang mengacu pada prinsip-prinsip konservasi. Prinsip-prinsip konservasi yang mencangkup perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari, baik konservasi terhadap sumber daya alam, sumber daya manusia, seni, dan budaya. Namun pada kenyataannya, hal ini sangat melenceng dari prinsip-prinsip konservasi tersebut. Sebagai contoh kebersihan lingkungan yang tidak lagi dijaga karena adanya sampah yang berserakan.


 
Sampah adalah kotoran yang dihasilkan karena pembuangan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tetapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses dengan baik dan benar. Sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan mengelola sampah secara baik dan benar maka bisa menjadi benda ekonomis.

UNNES sebagai salah satu kampus yang terkenal dengan kampanye konservasi, menjadikan kebersihan lingkungan merupakan salah satu komponen yang penting dalam mengkampanyekan UNNES sebagai kampus konservasi. Kebersihan harus dijaga dalam setiap sudut yang ada di kampus, khususnya di tempat-tempat yang cukup strategis dan sering dilalui/digunakan mahasiswa seperti, gazebo, halte, ruang kelas, dan trotoar. Untuk mendapatkan lingkungan yang bersih diperlukan sarana yang mendukung yaitu tempat sampah yang memadai khususnya di tempat-tempat yang strategis.

Ruang kelas beberapa sudah tersedia tempat sampah meskipun begitu, tetap ada beberapa ruang kelas yang tidak disediakan tempat sampah. Padahal kita tahu bahwa ruang kelas adalah tempat yang sangat vital bagi kita mahasiswa. Karena ruang kelas sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar kita di dalam kelas, jika lingkungan kelas kita kotor maka kegiatan belajar mengajar akan terganggu kenyamanannya.

Gazebo merupakan tempat umum yang cukup sering digunakan mahasiswa untuk menunjang kegiatan perkuliahannya. Biasanya mahasiswa menggunakan gazebo untuk mengerjakan tugas kelompok, sharing dengan tenan-temannya juga untuk sekedar bersantai-santai. Tidak jarang ketika para mahasiswa sedang melakukan aktivitasnya di gazebo mereka menghasilkan beberapa sampah kecil, seperti kertas, bungkus makanan, botol minuman plastik, dan lain-lain. namun karena tidak ada tempat sampah yang tersedia di sekitar gazebo akhirnya mereka membuang sampah di sekitar gazebo yang menjadikan sampah berserakan dan lingkungan terksesan kotor.

Halte merupakan tempat umum selanjutnya yang cukup sering digunakan mahasiswa untuk sekedar duduk atau menggu teman. Disaat seperti inilah tak jarang akan ada seglintir sampah yang muncul. Meskipun smapah yang dihasilkan tidak seberapa namun jika dibiarkan lama kelamaan sampah ini juga akan mengganggu kebersihan lingkungan yang ada di sekitar. Dan di tempat ini juga tidak tesedia tempat sampah.

Trotoar merupakan area bagi para mahasiswa yang berjalan kaki untuk sampai ke kampus. Tempat/area ini cukup penting untuk disediakan tempat sampah karena tempat ini sering dilalui banyak orang dan bukan tidak mungkin sewaktu-waktu mereka membutuhkan tempat sampah untuk sekedar membuang sampah-sampah kecil.

Mahasiswa seringkali merasa kebingungan karena sampah yang mereka hasilkan akan dibuang kemana karena minimnya tempat sampah disekitar UNNES. Padahal tempat sampah sangatlah penting dalam rangka menjaga lingkungan sekitar. Dengan adanya tempat sampah yang banyak maka akan meminimalisir terjadinya sampah yang berserakan. Kita sebagai Universitas yang menjalankan prinsip konservasi sangatlah tidak pantas jika melihat sampah yang berserakan seperti itu. Seharusnya UNNES menyediakan tempat sampah yang banyak guna menunjang pelestarian lingkungan sekitar UNNES. Harapannya kedepan untuk menjadikan Unnes sebagai Universitas yang benar-benar menjalankan konservasi, bukan hanya wacana belaka.

Kontributor:
Giofanka Ulfi Syafira(7311415181), Rhesty Febriani(1511415101), Muhammad Riva’i(5202415069), Muhammad Akyas Khan(5202415047)