Header Ads

Modular : Tata Elemen Ruang Terbatas

Bentuk modular memiliki pengertian bentuk yang memiliki pola dan ukuran yang sama dan tersusun secara berulang. Bentuk modular terdiri dari bagian-bagian kecil yang jika disatukan dapat membentuk beragam formasi, sehingga bersifat fleksibel. Bentuk-bentuk modular ini sering kita jumpai, seperti halnya mainan anak-anak lego. Lego memiliki bentuk tertentu yang secara teknis dapat disatukan dengan lego yang lain untuk membentuk formasi tertentu. Bentuk modular lego dirancang khusus agar dapat digabung satu sama lain dan membentuk formasi tertentu.

Dalam tata ruang, elemen ruang modular bersifat movable (dapat dipindah-pindah dengan mudah) dan fleksibel (dapat diatur dengan mudah). Pada umumnya berdiri sendiri dalam bentuk modul yang dapat dipisah dan disatukan satu sama lainnya. Elemen ini sangat fleksibel terhadap kondisi dan dimensi ruang yang berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh elemen ruang modular, yaitu sofa modular Bagian-bagian sofa bersifat terpisah dan dapat disusun dengan berbagai formasi sesuai kondisi dan kebutuhan:


Dalam memilih furnitur modular untuk hunian mungil:
  • Pilihlah jenis furnitur yang kompak antar elemennya dan mudah menyesuaikan layout ruang., misalnya: rak berkait, sofa modular, sitting set dan furnitur yang dapat diringkas dalam penataannya
  • Pilihlah dimensi furnitur yang memiliki ukuran tidak terlalu berlebihan terhadap ruang yang ada. Ukuran disesuaikan dengan fungsi, keterjangkauan dan pengguna
  • Layout lah furnitur sesuai kondisi ruang atau menurut kebutuhan ruang
  • Mulailah mengembangkan formasi agar anda tidak bosan dangan satu formasi
Selain furnitur, konsep modular sebenarnya juga diterapkan pada perancangan denah hunia. Dalam perancangan tersebut, biasanya ditetapkan luasan standar sebagai patokan untuk semua ruang dalam satu denah. Misalnya untuk denah berikut ini:

 
Denah di samping menggunakan modul 300 x 300 sebagai patokan luasan ruang-ruang dalam denah

Merancang denah dengan menggunakan konsep modular:
  • Ukurlah ukuran lahan kapling yang tersedia
  • Tetapkan tipe hunian yang akan dibangun
  • Tetapkan ukuran modul yang sesuai ukuran lahan dengan memperhatikan kelayakan huni. Misalnya kamar ukuran 300 x 300 lebih layak dibanding ukuran 200 x 250 atau yang lebih kecil.
  • Kembangkan modul dengan ukuran yang lebih kecil atau lebih besar sesuai luas yang diinginkan/dibutuhkan
  • Lebih luas, modul diterapkan dalam masterplan perumahan untuk menetapkan luas kapling berdasarkan pengelompokan tipe bangunan dan luas lahan.